Petugas Gabungan Ops Berantas Jaya Tertibkan Atribut Ormas Di Tamansari Jakbar

Dutainfo.com-Jakarta: Polsek Metro Tamansari bersama unsur tiga pilar TNI, Polri, dan Satpol PP melaksanakan penertiban atribut organisasi kemasyarakatan (ormas) yang terpasang di sepanjang jalan raya dan area publik wilayah Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (14/5/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Operasi Berantas Jaya 2025, yang bertujuan menciptakan ketertiban umum dan menjaga netralitas ruang publik dari simbol-simbol kelompok tertentu yang tidak sesuai aturan.

Apel sebelum pelaksanaan penertiban dipimpin langsung oleh Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Riyanto, di halaman Mapolsek Metro Tamansari.

Ia menjelaskan bahwa penertiban dilakukan secara terpadu oleh Satpol PP Kecamatan Tamansari dengan pengawalan dari personel Polsek dan Koramil 01/Tamansari.

“Penertiban ini menyasar atribut-atribut ormas yang terpasang dan tidak sesuai ketentuan, demi menjaga ketertiban serta kenyamanan masyarakat,” ujar AKBP Riyanto, Rabu, 14/5/2025.

Beberapa ruas jalan utama menjadi target operasi, di antaranya Jalan Mangga Besar Raya, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Sukoharjo Wiryopranoto, Jalan Tamansari Raya, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Pangeran Jayakarta.

Seluruh atribut yang telah ditertibkan kemudian diamankan ke Kantor Satpol PP Kecamatan Tamansari untuk dilakukan pendataan dan penanganan lebih lanjut.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam menjaga ketertiban dan mencegah munculnya potensi konflik sosial akibat keberadaan simbol-simbol ormas yang tidak sesuai peraturan. (Tim)

Aksi Premanisme Bawa Samurai Palak uang Bulanan Ke Bengkel Mobil, Berakhir Ditangkap Polisi

Dutainfo.com-Jakarta: Polsek Cengkareng Polres Metro Jakarta Barat berhasil menangkap seorang pria paruh baya berinisial YN alias Perek (55) yang melakukan aksi pemalakan disertai ancaman senjata tajam di sebuah bengkel mobil di kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat.

Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana, menjelaskan bahwa peristiwa terjadi pada Rabu, 16 April 2025, sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, pelaku mendatangi bengkel tempat korban bekerja dan meminta uang sebesar Rp 50.000.

Namun karena korban tidak memiliki uang, pelaku pergi.

Tak lama berselang, pelaku kembali dengan membawa sebilah samurai bergagang besi dan kembali meminta uang kali ini sebesar Rp 100.000 dengan dalih uang bulanan.

Karena merasa terancam, korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Berdasarkan laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Cengkareng segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan pelaku di kediamannya di Jalan Daan Mogot KM 13,5 RT 008/04, Cengkareng Barat, pada Senin, 12 Mei 2025.

Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa sebilah samurai yang digunakan dalam aksi pemalakan.

“Tak Ada Ruang bagi pelaku premanisme,” tegas Abdul Jana

Atas perbuatannya, YN alias Perek kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan serta Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. (Tim)

Polisi Tangkap 22 Pelaku Pungli Ke PKL Ada Ormas Dan Karang Taruna Di Jakbar

Foto: Para Pelaku Pungli Di Jakbar diamankan Petugas gabungan Polri-TNI (ist)

dutainfo.com-Jakarta: Sedikitnya 22 orang terkait aksi premanisme di wilayah CNI Puri Indah Kembangan, Jakarta Barat, ditangkap Polisi, kedapatan melakukan punggutan liar (Pungli), ke Pedagang Kaki Lima (PKL).

“Dari kegiatan yang dimulai tadi siang, dimulai dari kegiatan surveillance, kemudian penyelidikan dapatlah ada 22 orang yang melakukan aksi preman, bentuknya apa, bentuknya adalah melakukan pungli,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, kepada awak media, di Jakarta Barat, Selasa (13/5/2025).

Masih kata Kombes Pol Ade Ary, polisi akan melakukan pendalaman terhadap 22 orang itu.

“Para pelaku ini mencetak karcis mandiri dan melakukan pungli ke para pedagang kaki lima tanpa mengakui asal organisasi,” ungkapnya.

Lanjut Kombes Pol Ade Ary, ada beberapa barang bukti karcis yang mereka cetak sendiri, ada rekapan hasil pungli dan hasil dialog kami semua tadi dengan rekan-rekan pedagang kaki lima.

“Jadi mereka dipungut oleh beberapa orang yang tak mengakui dari organisasi mana,” paparnya.

Namun setelah dilakukan penyelidikan, sambung Ade Ary, para pelaku mengakui ada yang dari Karang Taruna, dan Ormas.

“Ada pelaku yang berasal dari ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (GRIB Jaya), dan Forum Betawi Rempug (FBR),” kata Kombes Ade Ary.

Hasil pendalaman dari rekan-rekan jajaran Reserse, mereka ada yang berasal dari ormas dengan inisial G, oknumnya ya, selanjutnya yang kedua dari ormas dengan inisial F dan ada juga dari Karang Taruna, lebih lanjut dijelaskan Kombes Pol Ade Ary.

“Para pelaku ini melakukan pungli berupa penarikan uang pangkal hingga uang harian ke warga dan pedagang kaki lima,” tuturnya.

Jadi ada uang pangkal atau uang bulanan kemudian ada uang harian dengan alasan uang kebersihan dan uang listrik, untuk uang pangkal Rp 1 juta.

“Untuk uang pangkal Rp 1 juta ya pak Kabag Ops, dan uang listrik Rp 10 ribu, uang bulanan Rp 350 sampai Rp 400 ribu,” ucap Kombes Pol Ade Ary.

Operasi Berantas Jaya, menyasar praktik premanisme, pemerasan, penganiayaan, serta bentuk gangguan kamtibmas.

“Operasi Berantas Jaya dilakukan sebagai komitmen Polri dalam menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat,” tutupnya.
(**)

Kejaksaan Tinggi DKI, Tahan Oknum DPRD Kaltim Diduga Terlibat Proyek Fiktif Rp 431 M, PT Telkom

Foto: Para Tersangka Dugaan Proyek Fiktif di PT Telkom (ist)

dutainfo.com-Jakarta: Penyidik pada Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI (Kejati), menetapkan 9 orang sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi proyek fiktif di PT Telkom Indonesia (Persero).

Diantara 9 orang tersangka itu adalah KMR merupakan anggota DPRD Kalimantan Timur.

Tersangka KMR ini diduga menjadi pengendali 2 perusahaan yang ikut dalam proyek senilai ratusan miliar.

Kasus ini bermula dari kerjasama bisnis antara PT Telkom dan 9 perusahaan swasta pada tahun 2016-2018.

Guna menyalurkan proyek itu, PT Telkom menunjuk 4 anak usaha, PT Infomedia, PT Telkominfra, PT Pins, dan PT Graha Sarana Duta, 4 perusahaan ini selanjutnya bekerjasama dengan beberapa vendor yang ternyata telah diatur sejak awal oleh pemilik perusahaan.

Namun dari hasil penyelidikan pihak Kejaksaan, pengadaan itu semuanya fiktif, adapun nilai total proyek kerjasama mencapai Rp 431,7 miliar.

Rincian nya adalah pengadaan smart mobile energy storage, smart cafe dan perangkat CT Scan yang tidak pernah ada barangnya.

Dua dari sembilan perusahaan yang menerima proyek diduga dikendalikan oleh tersangka KMR, yakni PT Fortuna Aneka Sarana Triguna, dan PT Bika Pratama Adisentosa, dengan nilai proyek mencapai Rp 13,2 miliar.

Kejaksaan Tinggi DKI, menyebut keterlibatan para tersangka mencerminkan kolaborasi sistematis antara oknum internal Telkom dan pihak luar.

” Penyidik pada Pidana Khusus Kejati DKI, telah menahan 9 tersangka, baik dari PT Telkom dan dari pihak rekanan,” ungkap Asisten Intelijen Kejati DKI, Asep Sontani, Senin (12/5/2025).

Sementara Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati DKI, Syarief Sulaiman, menambahkan kerugian sementara atau nilai dari seluruh pengadaan sebesar Rp 431 miliar.
(**)

Nih Buat Pelaku Premanisme Di Jakbar, TNI-Polri Gelar Ops Berantas Jaya Tindak Tegas Aksi Preman

Foto: Personel gabungan TNI-Polri dan Satpol PP apel Operasi Berantas Jaya Di Jakarta Barat (ist)

dutainfo.com-Jakarta: Polisi Daerah Metro Jaya (Polda Metro Jaya) dan Komando Daerah Militer Jaya (Kodam Jaya), menggelar Operasi (Ops) Berantas Jaya Di wilayah Kembangan, Jakarta Barat, dengan menerjunkan 734 Personel gabungan, guna menyasar aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.

“Ya Personel gabungan TNI-Polri, 534 itu yang terbuka (berseragam), yang tertutup (tak berseragam) 200 personel, di kerahkan guna sasaran tindakan premanisme yang meresahkan masyarakat,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, kepada awak media, Selasa (13/5/2025).

Kegiatan Operasi Berantas Jaya digelar di Halaman Mapolsek Kembangan Jakarta Barat yang dipimpin Kepala Biro Operasi Polres Jakarta Barat AKBP I Ketut Gede Wijatmika.

“Hari ini kita laksanakan tugas, turun ke lapangan guna memastikan rasa nyaman dan aman di tengah masyarakat, kita tahu ada isu-isu yang berkembang, yakni gangguan premanisme Negara harus hadir di tengah masyarakat,” ungkap AKBP I Ketut, saat pimpin apel.

Masih kata AKBP Ketut, Operasi ini terbagi 3 titik dirinya menghimbau kepada petugas, apabila menemukan oknum yang meresahkan, dan menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat harus ditindak tegas.
(Tim)