Panen Kangkung Jadi Wujud Kerjasama Aparat Dan Masyarakat, Di Tanah Sereal Jakbar

Dutainfo.com-Jakarta: Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan memberdayakan masyarakat lokal, Bhabinkamtibmas Kelurahan Tanah Sereal, Aipda. Muhamad Aziz, SH, bersama Tiga Pilar, Dinas KPKP, dan kader PKK Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, melaksanakan kegiatan panen kankung, Sabtu, 8/2/2025.

Kegiatan yang dilaksanakan di Jl. KHM. Mansyur Rt.07 / Rw.13 ini menjadi wujud nyata sinergi antar aparat, instansi, dan masyarakat untuk menciptakan keberlanjutan pangan di tengah dinamika perkotaan.

Dalam suasana kebersamaan yang kental, para peserta dengan antusias memetik kankung yang tumbuh subur di lahan yang disediakan.

Kegiatan panen ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan stok pangan lokal, tetapi juga sebagai momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan gotong royong antarwarga.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Tanah Sereal Polsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat Aipda. Muhamad Aziz, SH, mengungkapkan, “Kegiatan panen kankung ini merupakan bagian dari upaya kami mendukung ketahanan pangan dan memberdayakan masyarakat. Melalui sinergi dengan Tiga Pilar, Dinas KPKP, dan kader PKK, kami berharap dapat menginspirasi masyarakat untuk semakin mandiri dan peduli terhadap lingkungan sekitar.”ungkapnya

Selain memperoleh manfaat berupa hasil panen, kegiatan ini juga menyemangati warga dengan semangat kebersamaan yang tinggi.

Partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat di Kelurahan Tanah Sereal menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor dapat memberikan dampak positif langsung bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan lingkungan.

Kegiatan yang berlangsung dengan penuh kehangatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mengoptimalkan potensi lokal melalui kerja sama yang harmonis antara aparat, instansi, dan masyarakat. (Tim)

Plt Lurah KBS Zaenal Ngaripin Resmikan Gg Hijau Di RW 08 Kota Bambu Selatan Jakbar

Foto: Plt Lurah KBS Zaenal Ngaripin (kominfotik jakbar)

dutainfo.com-Jakarta: Gang Hijau di Jl Andong RT 03 dan RT 04, RW 08 Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, diresmikan oleh Plt Lurah Kota Bambu Selatan Zaenal Ngaripin.

“Ini selain menciptakan lingkungan yang asri, sejuk, indah, bersih dan nyaman, penataan Gg Hijau RW 08 juga untuk persiapan Program Kampung Iklim tingkat Provinsi DKI, Jakarta 2025,” ujar Zaenal Ngaripin, Kamis (6/2/2025).

Masih kata mantan Sekretaris Kelurahan Jelambar Baru ini, peresmian Gang Hijau di RW 08 dalam rangka mendukung kegiatan Program Kampung Iklim tingkat DKI, Jakarta, selanjutnya kedepan program ini bisa meningkat ke Program Kampung Iklim tingkat Nasional.

“Kami apresiasi pada Indonesia Power melalui PLN Peduli yang sudah memberikan CSR nya dalam proses pembangunan Gang Hijau ini,” ungkapnya.

Zaenal Ngaripin, menghimbau agar lingkungan Gg Hijau RW 08 dapat dijaga serta dirawat bersama-sama warga.

“Tentunya kami berharap kerjasama ini bisa berkelanjutan dan kami harap pak RW 08 agar bisa menjaga, merawat dan memanfaatkan agar bermanfaat untuk semua warga masyarakat,” tutupnya.
(**)

Genangan Air 20 Cm Masih Menggenang Di Jelambar Baru Gropet

Foto: Genangan air di Jelambar Barat II Raya, Kelurahan Jelambar Baru, Grogol Petamburan Jakbar (dok dutainfo.com)

dutainfo.com-Jakarta: Hujan deras yang mengguyur Kota Jakarta pada Selasa 28-1-2025 sore hari, hingga pagi hari Rabu 29-1-2025, membuat genangan air di Jakarta Barat khususnya wilayah Kelurahan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Pantauan awak media dutainfo.com, pada Rabu 29/1/2025, pukul 17.00 WIB, di ruas Jalan Raya Jelambar Barat II dan sekitanya, genangan air mencapai 20 Cm, masih menggenang.

Namun terlihat untuk kendaraan roda dua dan roda empat masih aman untuk melintas di Jalan Raya Jelambar Barat II dan sekitarnya.

Namun untuk warga sekitar dan pejalan kaki dihimbau untuk waspada mengingat curah hujan kemungkinan akan turun lagi di wilayah khususnya Jakarta Barat, dan hindari selokan-selokan atau got yang tertutup genangan air. (Tim)

Kunjungan Mahasiswa Ke Museum Ganesya: Kombes Pol Tri Suhartanto Kenalkan Potensi Museum Di Era Modern

Dutainfo.com-Jatim: Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Ciputra dan 17 mahasiswa Singapore University of Social Sciences melaksanakan kunjungan edukatif ke Museum Ganesya Malang pada Rabu, 11 Desember 2024.

Lawatan ini bertujuan untuk mempelajari sejarah dan budaya asli Kota dan Kabupaten Malang bahkan Nusantara dan Indonesia yang terlihat di Koleksi Artefaknya.

Kunjungan tersebut mendapat sambutan hangat dari Kombes Pol Tri Suhartanto, Kepala Siaga A Mabes Polri sekaligus penasihat Museum Gubug Wayang Mojokerto.

Beliau memberikan penjelasan mendalam tentang sejarah dan artefak yang ada di Museum Ganesya Malang.

Dalam sambutannya, Kombes Pol Tri Suhartanto menekankan pentingnya museum sebagai penjaga warisan budaya dan pengetahuan.

“Museum bukan hanya tempat untuk menyimpan sejarah, tetapi juga wadah edukasi, hiburan, dan penggerak ekonomi lokal,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Jumat, 13/12/2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Discover East Java yang diinisiasi oleh Dr. Henry Susanto Pranoto, dosen Universitas Ciputra, bekerja sama dengan Museum Ganesya Malang Bagian dari Museum Gubug Wayang Group

Program ini dirancang untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia kepada generasi muda, termasuk mahasiswa internasional.

Para mahasiswa dan dosen yang hadir mengungkapkan rasa terima kasih atas edukasi yang diberikan.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kombes Pol Tri Suhartanto atas wawasan dan penjelasan tentang sejarah dan budaya Indonesia. Ini pengalaman yang sangat berharga,” ujar Kevin Nathanael Saputra Djolin selaku Presiden Student Union IBM Universitas Ciputra.

Dalam materi yang disampaikan, Kombes Pol Tri Suhartanto memaparkan konsep museum modern sebagai ruang publik yang interaktif dan sebagai motor penggerak ekonomi lokal.

Beliau juga menyampaikan bahwa museum harus terus berkembang agar relevan dengan kebutuhan generasi masa kini.

Museum Ganesya Malang, yang merupakan bagian dari Museum Gubug Wayang Mojokerto, mengusung prinsip sebagai Museum Kamardikan.

Konsep ini menekankan koleksi artefak asli karya masyarakat Indonesia atau di masa lampau ditemukan oleh Rakyat Indonesia di jaman Kamardikan.

Kombes Pol Tri Suhartanto berharap generasi muda dapat melanjutkan pelestarian budaya Indonesia dan berperan aktif dalam pemajuan budaya melalui inovasi di dunia museum. (Tim)

Dukungan Polri Dan Museum Gubug Wayang Bawa Indonesia Bersinar Di Festival Deepotsav

Dutainfo.com-Jakarta: India, Di kota Ayodhya yang sarat sejarah, terletak di negara bagian Uttar Pradesh, India, nuansa keagungan dan persatuan budaya terasa kental dalam perayaan Festival Deepotsav 2024 pada 28 – 30 Oktober 2024.

Di sinilah Team Sasana Budaya Art Troupe Jakarta, dengan dukungan Museum Gubug Wayang dan Kombes Pol Tri Suhartanto sebagai Penasehat Museum Gubug Wayang, menghadirkan Tari Ramayana untuk mewakili Indonesia dalam perhelatan internasional yang meriah ini.

Tarian tersebut merupakan wujud penghormatan Indonesia terhadap nilai-nilai budaya yang menyatukan bangsa-bangsa di dunia.

Santi Dwisaputri Pimpinan Sasana Budaya Art Troupe Jakarta dalam kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada Museum Gubug Wayang dan juga polri dalam hal ini Kombes Pol Tri Suhartanto yang telah banyak mendukung sehingga bisa tampil dalam di internasional dalam Festival Deepotsav 2024

” Dukungan polri di acara ini menjadi simbol komitmen Polri dalam mendukung kebudayaan Indonesia di kancah global,” ujar nya

Dikesempatan yang sama team Sasana Budaya Art Troupe Jakarta mengucapkan rasa terima kasih kepada polri dalam hal ini Kombes Pol Tri Suhartanto sehingga kami mendapatkan kesempatan untuk menampilkan tarian wayang dalam event budaya internasional di india

Sementara Kombes Pol Tri menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Uttar Pradesh serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi yang telah memberi kesempatan bagi Indonesia untuk menampilkan warisan budaya nusantara.

“Merupakan kehormatan bagi kami menunjukkan kekayaan budaya dan konektivitas budaya antara Indonesia dan India melalui pertunjukan Ramayana,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Jumat, 1/11/2024.

Festival Deepotsav adalah perayaan tahunan yang memukau ribuan pengunjung dari berbagai penjuru India dan luar negeri.

Diikuti oleh lebih dari 200 kota di India serta delegasi dari Myanmar, Kamboja, Thailand, Nepal, dan Malaysia, acara ini menjadi wadah istimewa bagi berbagai negara untuk merayakan persaudaraan global.

Dengan mengusung tema “Budaya Menyatukan Bangsa,” delegasi Indonesia hadir untuk mengungkapkan semangat toleransi dan gotong-royong melalui tarian epik Ramayana yang telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia, khususnya di Jawa dan Bali.

Tari Sebagai Bahasa Universal Persatuan

Dalam setiap gerak Tari Ramayana, tersirat nilai-nilai luhur dan makna yang melampaui batas negara.

Tari ini menjadi cerminan cinta, penghormatan terhadap leluhur, dan rasa syukur atas alam serta hubungan antar-manusia.

Filosofi “Cinta dan Hormat” adalah inti dari tarian Indonesia, yang ingin disampaikan kepada dunia sebagai nilai universal yang dapat menyatukan bangsa-bangsa. Seperti yang disampaikan Kombes Pol Tri, “Dengan melestarikan tari Indonesia di panggung dunia, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membangun jembatan antar-bangsa.”

Partisipasi generasi muda dalam kesenian ini turut menjadi bagian penting dalam upaya pelestarian budaya.

Di bawah bimbingan Team Sasana Budaya Art Troupe, pemuda Indonesia diberi kesempatan untuk mengenalkan tari tradisional Indonesia ke pentas internasional, sekaligus membangkitkan rasa bangga terhadap warisan budaya.

Kombes Pol Tri juga mengajak seluruh masyarakat untuk bergandengan tangan dan menjaga martabat bangsa melalui seni dan budaya, demi mewujudkan Visi Indonesia Emas yang dicita-citakan bersama.

Harapan dan Doa untuk Tanah Air

Melalui partisipasi Indonesia dalam Festival Deepotsav 2024, Kombes Pol Tri Suhartanto berharap bahwa seni-budaya Indonesia akan terus berkembang dan menjadi jembatan untuk mempererat persaudaraan antar-bangsa.

“Semoga tanah air kita yang gemah ripah loh jinawi ini selalu tenteram dan damai, kaya akan budaya, penuh rasa persaudaraan,” ujarnya dengan harapan.

Tak hanya sebagai hiburan, kehadiran Indonesia di festival ini menjadi saksi bahwa seni-budaya mampu menyatukan bangsa-bangsa dalam harmonisasi perbedaan, dan memupuk rasa nasionalisme di hati generasi penerus.

Dengan berakhirnya Festival Deepotsav 2024, Indonesia tidak hanya meninggalkan kesan visual yang indah melalui Tari Ramayana, tetapi juga pesan persatuan, harmoni, dan penghargaan antar-bangsa yang akan dikenang.

Di Ayodhya, semangat budaya Indonesia diterima dengan hangat, mengukir jejak harmoni budaya yang menyatukan bangsa. (Tim)