Direktur CBA Minta Kejati DKI Periksa Disparekaf Jakarta Terkait Dugaan Korupsi

Foto: (ist)

dutainfo.com-Jakarta: Direktur Center For Budget Analisis (CBA), Uchok Sky Khadafi mendesak kepada Kejati DKI Jakarta untuk segera mengeluarkan Sprindik untuk menyelidiki Adanya double Anggaran atau dugaan Mark Up di event Pemilihan Abang dan None Jakarta pada tahun 2024.

Kejati DKI bisa memanggil pihak Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta untuk penyelidikan Anggaran event Pemilihan Abang dan None Jakarta. kata Direktur CBA, Uchok Sky Khadafi kepada wartawan pada Kamis, (17/10/2024).

Dan Kejati DKI Jakarta jangan pura-pura tidak tahu, Ada keanehan dalam realisasi anggaran Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta untuk 4 Proyek event Pemilihan Abang dan None Jakarta pada tahun 2024,” tegas Uchok Sky.

Proyek Pertama, Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta adalah Event Pemilihan Abang dan None Jakarta dengan Anggaran sebesar Rp 8.019.570.463.

Dan Anggaran sebesar Rp 8.019.570.463 ini untuk beberapa kegiatan seperti untuk dihabiskan membayar Honorarium Narasumber atau Pembahas, Moderator dan Pembawa Acara.

Proyek Kedua, Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta adalah Pemberdayaan Abang dan None Jakarta Dengan Anggaran sebesar Rp 882.750.000 untuk Honorarium Narasumber atau Pembahas, Moderator, Pembawa Acara dan Panitia.

Proyek Ketiga Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta adalah Pemilihan Abang dan None Jakarta dengan Anggaran sebesar Rp 17.500.000 untuk Honorarium Narasumber atau Pembahas, Moderator, Pembawa Acara dan Panitia.

“Selanjutnya Proyek Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yakni Penjilidan Soft Cover sebesar Rp 553.046 untuk Pemberdayaan Abang dan None Jakarta,” pungkas Uchok Sky. (Elw)

Police Goes To School, Polsek Kembangan Ajak Siswa Jauhi Narkoba Dan Tawuran

Dutainfo.com-Jakarta: Dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung perkembangan positif para pelajar, Polsek Kembangan menggelar program Police Goes To School di SMPN 219 Jakarta Barat, pada Kamis, 17/10/2024.

Kegiatan ini dipimpin oleh Kanit Binmas IPTU I Wayan Sumber, S.H, yang menyampaikan materi penting mengenai kenakalan remaja dan tindak pidana yang sering terjadi di kalangan siswa.

Dalam kesempatan tersebut, IPTU I Wayan Sumber mengingatkan para siswa tentang fenomena tawuran yang belakangan ini marak terjadi dan menjadi perhatian publik.

“Kita semua telah melihat berita-berita di media sosial tentang tawuran, bahkan baru-baru ini ada seorang siswa SMPN 219 yang berstatus sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Polsek Kembangan. Ini adalah sebuah pelajaran berharga bagi kita semua bahwa hukum juga berlaku untuk anak-anak,” ujarnya di hadapan ratusan pelajar.

Lebih lanjut, IPTU I Wayan Sumber memberikan beberapa tips dan nasihat untuk membantu siswa menghindari masalah di masa depan.

Ia menekankan pentingnya menghindari penggunaan media sosial untuk hal-hal negatif yang dapat merusak reputasi dan masa depan mereka.

“Media sosial bisa menjadi alat yang sangat kuat, namun jika disalahgunakan, bisa berakibat fatal,” katanya.

Salah satu isu serius yang juga disoroti adalah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.

IPTU I Wayan Sumber mengingatkan para siswa untuk menjauhi obat-obatan terlarang dan tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang dapat membawa mereka ke jalur yang salah.

“Penting bagi kalian untuk menjaga diri, terutama bagi siswi. Jagalah kehormatan diri kalian dan pilihlah teman yang baik,” imbuhnya.

Selain itu, ia mengajak siswa untuk mematuhi aturan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

“Aturan ada untuk dilaksanakan. Taatilah aturan-aturan yang ada demi kebaikan kita semua,” tambahnya.

Kapolsek Kembangan Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Moch Taufik Iksan, yang hadir dalam acara tersebut, juga menyampaikan harapannya agar para pelajar dapat mengambil pelajaran dari kegiatan ini.

“Kami berharap melalui program ini, anak-anak dapat lebih memahami dampak dari tindakan mereka dan bagaimana membuat keputusan yang lebih baik di masa depan. Pendidikan adalah kunci untuk meraih kesuksesan,” ujarnya.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para siswa SMPN 219.

Dengan berbagai interaksi dan diskusi yang berlangsung, para pelajar tampak aktif berpartisipasi dan menyampaikan pertanyaan terkait isu-isu yang diangkat.

Melalui program Police Goes To School, Polsek Kembangan berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan perlindungan kepada generasi muda agar mereka dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan berprestasi. (Tim)

Polisi Beri Trauma Healing Ke Warga Korban Kebakaran Di Kalianyar

dutainfo.com-Jakarta: Keceriaan kembali menyelimuti wajah anak-anak yang terdampak kebakaran di RT 11, RW 02, Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat.

Di tengah kondisi yang masih berada di bawah tenda darurat di lapangan sepak bola Jl Kalianyar IV, mereka disambut kedatangan rombongan dari bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya bersama Polisi Wanita (Polwan) Polres Metro Jakarta Barat, Kamis, 17 Oktober 2024.

Kedatangan ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan bentuk pelayanan kepolisian untuk memberikan trauma healing kepada korban kebakaran yang masih merasakan dampak peristiwa tragis tersebut.

Kebakaran hebat yang melanda kawasan tersebut telah merenggut lima nyawa, termasuk seorang anak berusia 7 tahun, meninggalkan luka yang mendalam, terutama bagi anak-anak dan orang tua.

Melalui kegiatan trauma healing, polisi berupaya membantu memulihkan kondisi psikologis para korban, dengan harapan bahwa mereka dapat kembali bangkit dan menatap masa depan dengan lebih optimis.

Saat rombongan tiba, suasana yang sebelumnya murung dan penuh kesedihan berubah perlahan.

Anak-anak yang awalnya tampak enggan untuk berinteraksi mulai bersemangat saat para konselor bagian Psikologi, konselor Polres Metro Jakarta Barat dan Polwan Polres Metro Jakarta Barat mengajak mereka bernyanyi, bermain, mewarnai gambar, dan bahkan memberikan mainan serta makanan ringan.

Keceriaan mulai terlihat di wajah mereka, seakan peristiwa pahit yang baru saja terjadi bisa dilupakan, setidaknya untuk sementara waktu.

Penata I Woroningroem Fatmasari, S. Psi., selaku Paur Subbag Psipol Ro SDM Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa trauma healing ini sangat penting untuk memulihkan kondisi psikologis anak-anak dan orang tua yang terdampak kebakaran.

“Kami datang ke sini untuk memberikan konseling pasca-trauma kepada warga, terutama anak-anak, agar mereka bisa meredakan kecemasan dan ketakutan yang mereka alami,” ujar Woro dilokasi, Kamis, 17/10/2024.

Selain terapi bermain untuk anak-anak, pihaknya juga menyediakan kendaraan hypnothrrapi bagi orang tua yang terdampak

Hypnotherapi ini bertujuan untuk membantu mereka melepaskan emosi negatif yang mungkin masih terpendam, agar bisa kembali merasa tenang dan nyaman.

“Hipnoterapi ini kami lakukan untuk membantu para ibu agar bisa lebih tenang dan memulihkan kondisi psikologis akibat trauma dari kejadian kebakaran,” tambah Woro.

Woro juga menyampaikan bahwa trauma akibat kebakaran bisa berdampak cukup lama, terutama bagi anak-anak yang kehilangan sahabat atau anggota keluarga dalam peristiwa tersebut.

“Ada anak-anak yang terus teringat kejadian tersebut, bahkan merasa takut berada di tempat-tempat tertentu yang mengingatkannya pada saat kebakaran terjadi,” kata Woro.

Di samping kegiatan bermain dan terapi, anak-anak dan warga juga diajarkan teknik pernapasan lima jari atau pernafasan diafragma yaitu sebuah latihan sederhana namun efektif untuk membantu meredakan kecemasan dan membuat mereka lebih merasa nyaman, baik secara fisik maupun mental.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat yang terdampak dapat pulih secara psikologis dan lambat laun melanjutkan hidup mereka dengan lebih baik.

“Kami berharap, trauma healing yang kami lakukan bisa mengembalikan keceriaan anak-anak serta ketenangan bagi para orang tua,” pungkas Woro.

(Tim)

Aksi Humanis Satlantas Polres Jakbat Bantu Ibu Pecah Ban Di Cengkareng

dutainfo.com-Jakarta: Di tengah kesibukan Operasi Zebra Jaya 2024 yang berlangsung di berbagai wilayah DKI Jakarta, aksi humanis kembali ditunjukkan oleh salah satu anggota Satlantas Polres Metro Jakarta Barat.

Rabu, 16 Oktober 2024, sekitar pukul 07.00 WIB, di persimpangan lampu lalu lintas (TL) Cengkareng, seorang polisi lalu lintas, Aiptu Anda Suhanda, tidak hanya fokus pada peneguran terhadap pelanggaran lalu lintas kasat mata, tetapi juga memperlihatkan empati dan kepeduliannya kepada masyarakat.

Ketika sedang bertugas mengawasi arus lalu lintas, Aiptu Anda melihat seorang ibu-ibu yang tampak kebingungan di tepi jalan.

Setelah diperhatikan lebih lanjut, diketahui bahwa ban depan sebelah kanan kendaraan ibu tersebut pecah, membuatnya terjebak di tengah keramaian lalu lintas pagi hari yang padat.

Tanpa ragu, Aiptu Anda Suhanda bersama dengan personel Dishub segera menghampiri kendaraan tersebut untuk menawarkan bantuan.

Dengan sigap, ia membantu sang ibu untuk mengganti ban yang rusak, sebuah tugas yang tidak mudah dilakukan, terutama dalam situasi lalu lintas yang sibuk.

Proses pergantian ban berlangsung beberapa menit, dan selama itu pula, Aiptu Anda memastikan agar lalu lintas di sekitar tetap teratur dan aman.

Aksi ini menarik perhatian sejumlah pengendara yang melintas, yang tak jarang memberikan apresiasi melalui klakson dan lambaian tangan sebagai tanda dukungan terhadap tindakan mulia tersebut.

Sang ibu, yang tak dapat menyembunyikan rasa syukurnya, mengungkapkan bahwa tanpa bantuan dari Aiptu Anda, dia mungkin harus menunggu lama hingga bantuan tiba, mengingat kondisi lalu lintas yang padat di pagi hari.

“Saya sangat berterima kasih kepada Pak Polisi. Kalau tidak ada beliau, saya tidak tahu bagaimana bisa keluar dari situasi ini. Terima kasih banyak, Pak,” ucapnya dengan nada penuh haru.

Aiptu Anda Suhanda menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya adalah bagian dari tanggung jawabnya sebagai polisi, bukan hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Ini adalah wujud nyata dari semboyan Polri, melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat. Selain memastikan keamanan dan ketertiban di jalan, kita juga harus siap membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan, apalagi dalam situasi darurat seperti ini,” ujar Aiptu Anda dengan rendah hati.

Kejadian ini pun menjadi salah satu momen inspiratif di tengah pelaksanaan Operasi Zebra Jaya 2024, yang tak hanya berfokus pada penindakan pelanggaran lalu lintas, tetapi juga mengedepankan pendekatan humanis dalam melayani masyarakat.

Operasi ini sendiri berlangsung sejak beberapa hari lalu dengan tujuan meningkatkan disiplin berlalu lintas dan meminimalisir angka kecelakaan di jalan raya.

Aksi Aiptu Anda Suhanda ini seolah menjadi pengingat bahwa di balik tugas polisi yang kerap dianggap tegas dan keras, selalu ada sisi kemanusiaan yang hadir untuk masyarakat.

Pelayanan Polri kepada masyarakat tidak mengenal waktu dan situasi, dan tindakan sederhana seperti membantu ibu-ibu yang mengalami pecah ban, dapat memberikan dampak yang besar dalam memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Operasi Zebra Jaya 2024 yang dilaksanakan oleh Satlantas Polres Metro Jakarta Barat diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran berlalu lintas, tetapi juga menumbuhkan rasa saling tolong-menolong dan kepedulian di antara pengendara dan petugas di lapangan.

” Aksi seperti yang dilakukan Aiptu Anda Suhanda ini menunjukkan bahwa polisi tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sahabat masyarakat yang selalu siap membantu dalam situasi apapun ,” Terang Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Ridha Aditya

(Tim)

Bina Generasi Muda Polsek Tambora Ajak Siswa SMPN 32 Jauhi Tawuran

dutainfo.com-Jakarta: Di pagi yang cerah, suasana SMP Negeri 32 Jakarta di Jalan Pejagalan Raya, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, tampak berbeda dari biasanya.

Puluhan siswa-siswi berkumpul di ruangan kelas sekolah dengan penuh antusiasme.

Hari itu, sekolah mereka mendapatkan kunjungan istimewa dari jajaran Polsek Tambora dalam rangka kegiatan Police Goes To School.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kanit Binmas Polsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat, AKP Bambang Gunaedi, bersama Panit Binmas Polsek Tambora, Ipda Yulianto Setiawan, dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Pekojan, Aiptu Dede Sugiono.

Mereka hadir dengan semangat untuk memberikan edukasi kepada para generasi muda, menyampaikan pesan penting terkait kenakalan remaja yang semakin marak terjadi.

Di bawah terik matahari pagi, AKP Bambang Gunaedi berdiri tegak di depan para siswa, dengan senyum yang tulus namun penuh ketegasan.

“Anak-anak sekalian, kalian adalah masa depan bangsa. Kami hadir di sini untuk mengingatkan pentingnya menjaga diri dan menjauhi perilaku yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain,” ucapnya dengan suara penuh wibawa.

Kata-katanya mengalir dengan penuh perhatian, seakan ingin merangkul setiap jiwa muda yang ada di hadapannya.

Kegiatan Police Goes To School ini memiliki tujuan yang mulia, yaitu mensosialisasikan dampak buruk kenakalan remaja, seperti tawuran, bullying, dan perilaku destruktif lainnya.

AKP Bambang Gunaedi dengan lembut namun tegas mengingatkan para siswa tentang bahayanya terlibat dalam tawuran, yang seringkali dipicu oleh hal-hal sepele.

“Satu kata yang kasar, satu ejekan kecil, bisa berujung pada permusuhan. Tidak ada kemenangan dalam tawuran, hanya ada luka dan penyesalan,” katanya dengan nada serius.

Tak hanya soal tawuran, fenomena bullying juga menjadi perhatian besar.

Ipda Yulianto Setiawan memberikan paparan tentang bagaimana bullying dapat menghancurkan mental dan harga diri seseorang.

“Kalian mungkin menganggap itu hanya candaan, tetapi bagi mereka yang menjadi korban, itu bisa meninggalkan luka yang mendalam seumur hidup,” tuturnya.

Para siswa terdiam, beberapa tampak merenung, memahami beratnya dampak dari tindakan yang mungkin selama ini dianggap biasa oleh sebagian dari mereka.

Di sisi lain, Aiptu Dede Sugiono, dengan pengalaman panjangnya sebagai Bhabinkamtibmas, menyampaikan pesan-pesan praktis kepada para siswa.

Ia memberikan tips bagaimana menghindari pergaulan yang salah dan tidak terpengaruh oleh ajakan negatif.

Tidak hanya itu, Aiptu Dede juga memberikan nomor hotline Polsek Tambora yang dapat dihubungi jika ada gangguan kamtibmas atau situasi yang memerlukan bantuan polisi.

“Kami selalu ada untuk kalian, jangan ragu untuk menghubungi kami kapan saja jika merasa tidak aman atau melihat sesuatu yang mencurigakan,” ujarnya dengan penuh empati.

Kegiatan ini tidak hanya sekadar menjadi sosialisasi biasa, namun lebih dari itu, menjadi momen di mana polisi dan siswa saling terhubung, saling memahami.

Para siswa yang sebelumnya mungkin merasa bahwa polisi adalah sosok yang jauh, kini melihat mereka sebagai teman dan pelindung yang bisa diandalkan.

AKP Bambang Gunaedi dan jajarannya berhasil menanamkan pesan penting bahwa keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab bersama, termasuk para siswa sebagai bagian dari masyarakat.

Di akhir kegiatan, para siswa menyambut hangat ajakan untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekolah dan sekitarnya dari tindakan-tindakan negatif.

Mereka terlihat lebih sadar akan peran mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban, bukan hanya sebagai siswa, tetapi juga sebagai bagian dari komunitas.

Hari itu, di SMP Negeri 32 Jakarta, sebuah langkah kecil telah diambil, namun dampaknya mungkin akan terasa panjang dalam membentuk generasi muda yang lebih baik, lebih berintegritas, dan lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

(Tim)