Dutainfo.com-Jakarta: Sepanjang bulan Oktober 2024, Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengungkap sejumlah kasus peredaran narkotika, dengan barang bukti yang disita meliputi 1,8 kilogram sabu, 13,2 kilogram ganja, 1,59 gram tembakau sintetis, 2 butir ekstasi, dan 10 butir psikotropika.
Dari pengungkapan selama 1 bulan satuan Reserse narkoba Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengamankan sebanyak 40 tersangka dari 30 kasus berbeda.
Wakil Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Jordanus, menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras tim selama satu bulan penuh.
“Pengungkapan ini adalah bagian dari upaya mendukung program Asta Cita Presiden dalam pemberantasan narkoba. Kami akan terus mengembangkan kasus ini, dengan harapan bisa mengungkap jaringan narkoba internasional,” jelas Jordanus saat dikonfirmasi, Senin, 4/11/2024.
Sejumlah pengungkapan ini didasarkan pada laporan dari masyarakat serta penyelidikan dan pengawasan di lapangan.
Menurut Jordanus, pihaknya akan terus melakukan pengembangan demi menciptakan lingkungan bebas narkoba, serta berupaya keras untuk memutus rantai jaringan narkoba internasional.
“Kami sudah mengamankan beberapa wilayah di Jakarta dan kini sedang fokus untuk mengungkap jaringan yang lebih besar,” tambahnya. (Tim)
Dutainfo.com-Jakarta: Polsek Metro Tamansari Berhasil mengungkap peredaran gelap narkoba jaringan antar provinsi, petugas mengamankan barang bukti berupa narkotika jenis sabu seberat 1/2 KG (505 gram), pada 22/10/2024.
Dari pengungkapan tersebut petugas mengamankan seorang kurir narkoba berinisial HB (45)
Kapolsek Metro Tamansari Polres Metro Jakarta Barat Kompol Adhi Wananda melalui wakapolsek Metro Tamansari Kompol Ujang Rahmat Sutardi mengatakan, Bahwa pengungkapan tersebut merupakan hasil pengungkapan narkoba jaringan lintas provinsi asal aceh barat
Pelaku HB (45) ini kami amankan saat hendak mengantarkan barang haram narkoba kepada seseorang pemesannya seberat 1/2 KG Sabu
” Dimana pelaku HB dijanjikan akan mendapatkan keuntungan untuk mengantarkan barang haram narkoba tersebut sebesar 5.000.000 rupiah dari temanya berinisial SI yang saat ini berada di daerah aceh barat,” ujar Ujang saat dikonfirmasi, Senin, 4/11/2024.
Ujang menjelaskan kronologi penangkapan saat tim narkoba Polsek Metro Tamansari mendapatkan informasi adanya pengiriman narkoba di wilayah Tamansari
Kemudian setelah dilakukan penyelidikan transaksi berubah ke wilayah keramat jati Jakarta Timur
Saat petugas disana kemudian mendapatkan ciri-ciri orang yang dimaksud dan saat dilakukan penggeledahan ditemukan 1 (satu) plastik bening berisi narkotika jenis sabu
Usai melakukan penangkapan terhadap pelaku kemudian dilakukan penggeledahan dan ditemukan kembali narkoba jenis sabu
Total barang bukti yang diamankan sebanyak 2 (dua) plastik bening diduga narkotika jenis sabu dengan berat brutto 1/2 kg (505) gram dengan rincian 1 (satu) plastik bening berisi narkotika jenis sabu dengan brutto 460 gram dan 1 (satu) plastik bening lainnya yang berisi narkotika jenis sabu dengan berat brutto 45 gram
Dikesempatan yang sama Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari Kompol Suparmin menjelaskan pelaku ini dijanjikan oleh temannya yang berasal dari Aceh Barat berinisial SI (DPO) dan dijanjikan setiap pengantaran barang tersebut akan diberikan upah sebesar 5.000.000 rupiah
“Pelaku HB (45) ini mendapatkan sabu tersebut dari seseorang berinisial CP (DPO) yang mana CP mendapatkan sabu tersebut dari JAL (DPO) yang berasal dari Aceh Barat,” terangnya
Guna mempertanggung jawabkan atas perbuatan pelaku dijerat dengan pasal 114 ayat 2 sub pasal 112 ayat 2 UU RI no 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. (Tim)
Dutainfo.com-Jakarta: Pada Senin pagi, 4 November 2024, suasana di halaman SMPN 169 di Jl. Peta Utara, Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, terasa lebih istimewa dari biasanya.
Ratusan siswa berkumpul dengan antusias untuk mengikuti upacara bendera yang hari itu dipimpin langsung oleh Kapolsek Kalideres Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Abdul Jana.
Namun, yang membuat suasana pagi itu lebih bermakna adalah hadirnya 63 kepala sekolah dan 63 ketua OSIS dari seluruh SMP negeri dan swasta se-Kecamatan Kalideres.
Mereka berkumpul untuk bersama-sama mendeklarasikan komitmen melawan tawuran dan kekerasan di kalangan pelajar melalui penandatanganan MoU anti-tawuran dan anti-kekerasan.
Dalam amanatnya, Kompol Abdul Jana menyampaikan pesan yang sederhana namun penuh makna bagi para pelajar yang hadir.
Dengan suara yang tegas namun penuh perhatian, ia mengingatkan pentingnya menghindari hal-hal yang dapat merusak masa depan, seperti tawuran, narkoba, geng motor, dan kenakalan remaja lainnya.
Pesan-pesan ini disampaikannya dengan harapan agar para pelajar dapat menjadi generasi yang lebih bijaksana dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekitar mereka.
“Pendidikan adalah bekal masa depan kalian. Jangan sia-siakan kesempatan ini dengan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Jauhi narkoba, geng motor, dan tawuran,” ujar Kompol Abdul Jana.
Ia juga menekankan pentingnya semangat belajar demi meraih prestasi yang membanggakan, yang akan membawa manfaat tak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga keluarga dan masyarakat luas.
Setelah amanat Kapolsek, acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU sebagai simbol komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif.
Momen ini diharapkan tidak hanya menjadi sebuah formalitas, tetapi juga menjadi sebuah ikrar bersama untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bebas dari kekerasan.
Para kepala sekolah dan ketua OSIS yang hadir tampak serius saat menandatangani MoU tersebut, menyadari pentingnya peran mereka dalam menjaga ketertiban dan keamanan sekolah.
Upacara ini bukan hanya sebuah seremonial biasa, tetapi juga bentuk kepedulian nyata dari pihak kepolisian dan sekolah untuk melindungi generasi muda dari ancaman yang dapat merusak masa depan mereka.
Dengan semangat dan harapan, deklarasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, damai, dan bebas kekerasan di seluruh wilayah Kalideres. (Tim)
Dutainfo.com-Jakarta: Pada Sabtu malam, 2 November 2024, suasana di Kelurahan Maphar dan Tamansari, Jakarta Barat terlihat berbeda
Sejumlah personel kepolisian dari polsek Metro Tamansari melaksanakan Patroli skala sedang, dipimpin oleh Kapolsubsektor Tamansari AKP Trisno Yuwono, menjadi bagian dari langkah pencegahan tawuran dan kejahatan di kawasan yang kerap menjadi titik rawan pada malam hari.
Kegiatan ini melibatkan Bhabinkamtibmas Kelurahan Maphar, Aiptu Sumarno, dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Tamansari, Aiptu Asung Budiono, yang mendapat dukungan dari delapan anggota Citra Bhayangkara setempat.
Kegiatan patroli dimulai pukul 22.30, saat gelap mulai meliputi jalan-jalan dan gang sempit di sekitar Tamansari.
Rute patroli menyusuri Jl. Hayam Wuruk, Jl. Mangga Besar, Jl. Kebun Jeruk, hingga gang-gang yang dikenal sering menjadi lokasi tawuran atau tindak kejahatan lainnya.
Warga yang melihat kehadiran petugas malam itu merasakan ketenangan dan keamanan yang lebih karena biasanya, pada malam-malam tertentu, suara ribut tawuran di gang-gang sempit ini menjadi mimpi buruk yang tidak ingin mereka alami.
Sepanjang rute, petugas patroli berhenti di beberapa titik yang seringkali menjadi tempat berkumpulnya remaja.
Di tempat-tempat itu, Aiptu Sumarno dan Aiptu Asung Budiono memberikan bimbingan dan penyuluhan (binluh) kepada mereka.
Dengan nada yang tenang namun penuh ketegasan, kedua Bhabinkamtibmas mengingatkan remaja-remaja tersebut akan bahaya berkumpul hingga larut malam di area-area publik yang gelap.
“Banyak potensi gangguan kamtibmas yang terjadi di daerah ini kerap terjadi di jam-jam seperti ini. Kalian pulang, jaga diri, jangan sampai jadi korban atau bahkan pelaku,” ujar Aiptu Sumarno, sembari membubarkan kelompok remaja tersebut agar segera pulang ke rumah.
Patroli tidak berhenti di situ. Kapolsubsektor AKP Trisno Yuwono bersama anggotanya juga menyempatkan diri singgah di pos-pos RW, bertemu dengan petugas Linmas yang bertugas menjaga keamanan lingkungan.
Kepada petugas Linmas, tim patroli memberikan pengarahan agar tetap waspada, utamanya dalam melaporkan potensi kerawanan sejak dini.
“Patroli kami adalah bentuk dukungan kepada kalian, mari kita bersama menjaga lingkungan kita,” kata AKP Trisno kepada seorang petugas Linmas di salah satu pos di Kelurahan Tamansari.
Rute patroli tersebut mencakup wilayah Jl. Sukarjo, Jl. Masjid Kebun Jeruk, hingga Jl. Tamansari 8, yang semuanya telah dikenal sebagai kawasan rawan yang membutuhkan pengawasan lebih.
Di setiap titik, tim patroli selalu memberi perhatian khusus untuk memastikan tidak ada kegiatan mencurigakan yang bisa memicu masalah baru.
Patroli ini tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjadi momen bagi polisi untuk hadir lebih dekat di hati masyarakat.
“Kami berusaha memastikan lingkungan ini tetap aman bagi seluruh warga, tidak peduli larut malam atau dini hari,” jelas Aiptu Asung Budiono.
Komitmen ini disambut hangat oleh masyarakat yang merasa lebih aman dan terjamin saat petugas hadir langsung di lingkungan mereka.
Saat patroli berakhir, pukul dini hari, suasana di gang-gang sempit tersebut terlihat tenang.
Warga yang masih terjaga tampak lega dan memberikan apresiasi kepada tim patroli yang tak hanya lewat, tetapi juga berbincang dan menyapa mereka dengan ramah.
“Kami merasa lebih aman kalau malam begini ada bapak-bapak polisi yang keliling, rasanya lebih tentram,” ujar seorang warga Tamansari yang menyaksikan kegiatan patroli dari rumahnya.
Dengan kegiatan seperti ini, Bhabinkamtibmas Kelurahan Maphar dan Tamansari tak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membangun rasa percaya dan kedekatan dengan masyarakat.
Setiap langkah yang mereka ambil bukan sekadar tugas, tetapi juga upaya nyata dalam memberikan ketenangan bagi warga, agar setiap sudut kampung tetap menjadi tempat yang aman bagi seluruh penghuni. (Tim)
Dutainfo.com-Jakarta: India, Di kota Ayodhya yang sarat sejarah, terletak di negara bagian Uttar Pradesh, India, nuansa keagungan dan persatuan budaya terasa kental dalam perayaan Festival Deepotsav 2024 pada 28 – 30 Oktober 2024.
Di sinilah Team Sasana Budaya Art Troupe Jakarta, dengan dukungan Museum Gubug Wayang dan Kombes Pol Tri Suhartanto sebagai Penasehat Museum Gubug Wayang, menghadirkan Tari Ramayana untuk mewakili Indonesia dalam perhelatan internasional yang meriah ini.
Tarian tersebut merupakan wujud penghormatan Indonesia terhadap nilai-nilai budaya yang menyatukan bangsa-bangsa di dunia.
Santi Dwisaputri Pimpinan Sasana Budaya Art Troupe Jakarta dalam kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada Museum Gubug Wayang dan juga polri dalam hal ini Kombes Pol Tri Suhartanto yang telah banyak mendukung sehingga bisa tampil dalam di internasional dalam Festival Deepotsav 2024
” Dukungan polri di acara ini menjadi simbol komitmen Polri dalam mendukung kebudayaan Indonesia di kancah global,” ujar nya
Dikesempatan yang sama team Sasana Budaya Art Troupe Jakarta mengucapkan rasa terima kasih kepada polri dalam hal ini Kombes Pol Tri Suhartanto sehingga kami mendapatkan kesempatan untuk menampilkan tarian wayang dalam event budaya internasional di india
Sementara Kombes Pol Tri menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Uttar Pradesh serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi yang telah memberi kesempatan bagi Indonesia untuk menampilkan warisan budaya nusantara.
“Merupakan kehormatan bagi kami menunjukkan kekayaan budaya dan konektivitas budaya antara Indonesia dan India melalui pertunjukan Ramayana,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Jumat, 1/11/2024.
Festival Deepotsav adalah perayaan tahunan yang memukau ribuan pengunjung dari berbagai penjuru India dan luar negeri.
Diikuti oleh lebih dari 200 kota di India serta delegasi dari Myanmar, Kamboja, Thailand, Nepal, dan Malaysia, acara ini menjadi wadah istimewa bagi berbagai negara untuk merayakan persaudaraan global.
Dengan mengusung tema “Budaya Menyatukan Bangsa,” delegasi Indonesia hadir untuk mengungkapkan semangat toleransi dan gotong-royong melalui tarian epik Ramayana yang telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia, khususnya di Jawa dan Bali.
Tari Sebagai Bahasa Universal Persatuan
Dalam setiap gerak Tari Ramayana, tersirat nilai-nilai luhur dan makna yang melampaui batas negara.
Tari ini menjadi cerminan cinta, penghormatan terhadap leluhur, dan rasa syukur atas alam serta hubungan antar-manusia.
Filosofi “Cinta dan Hormat” adalah inti dari tarian Indonesia, yang ingin disampaikan kepada dunia sebagai nilai universal yang dapat menyatukan bangsa-bangsa. Seperti yang disampaikan Kombes Pol Tri, “Dengan melestarikan tari Indonesia di panggung dunia, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membangun jembatan antar-bangsa.”
Partisipasi generasi muda dalam kesenian ini turut menjadi bagian penting dalam upaya pelestarian budaya.
Di bawah bimbingan Team Sasana Budaya Art Troupe, pemuda Indonesia diberi kesempatan untuk mengenalkan tari tradisional Indonesia ke pentas internasional, sekaligus membangkitkan rasa bangga terhadap warisan budaya.
Kombes Pol Tri juga mengajak seluruh masyarakat untuk bergandengan tangan dan menjaga martabat bangsa melalui seni dan budaya, demi mewujudkan Visi Indonesia Emas yang dicita-citakan bersama.
Harapan dan Doa untuk Tanah Air
Melalui partisipasi Indonesia dalam Festival Deepotsav 2024, Kombes Pol Tri Suhartanto berharap bahwa seni-budaya Indonesia akan terus berkembang dan menjadi jembatan untuk mempererat persaudaraan antar-bangsa.
“Semoga tanah air kita yang gemah ripah loh jinawi ini selalu tenteram dan damai, kaya akan budaya, penuh rasa persaudaraan,” ujarnya dengan harapan.
Tak hanya sebagai hiburan, kehadiran Indonesia di festival ini menjadi saksi bahwa seni-budaya mampu menyatukan bangsa-bangsa dalam harmonisasi perbedaan, dan memupuk rasa nasionalisme di hati generasi penerus.
Dengan berakhirnya Festival Deepotsav 2024, Indonesia tidak hanya meninggalkan kesan visual yang indah melalui Tari Ramayana, tetapi juga pesan persatuan, harmoni, dan penghargaan antar-bangsa yang akan dikenang.
Di Ayodhya, semangat budaya Indonesia diterima dengan hangat, mengukir jejak harmoni budaya yang menyatukan bangsa. (Tim)